DRD Berikan Solusi Baru
Anies berharap para anggota DRD bisa memberikan inovasi dan terobosan bagi Pemprov DKI. Hal itu agar warga DKI bisa merasakan hasil tugas anggota DRD
Image is not available
previous arrow
next arrow
Slider

 

Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan penetapan verifikasi Self Assessment Questionnaire (SAQ) pada tanggal 30 September 2021 di Jakarta telah terpilih peringkat 3 (tiga) besar Badan Publik untuk kategori Lembaga Non Struktural (LNS).

Presentasi dalam bentuk video dan paparan dilakukan, didepan para evaluator Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta, pada 27 Oktober 2021, oleh Ketua DRD DKI Jakarta Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, Ph.D, didampingi Sekretaris DRD Dr. Aisa Dokmauly Tobing, dan Ketua Tim Publikasi Dr.-Ing. Widodo S. Pranowo.

DRD DKI Jakarta, memiliki tugas dan fungsi utama memberikan dasar pertimbangan ilmiah bagi Gubernur, Wakil Gubernur, Bappeda dan instansi di Pemerintahan DKI Jakarta. Namun, secara umum, DRD DKI Jakarta juga telah melaksanakan keterbukaan informasi publik akan hasil riset, kajian dan invensinya kepada publik melalui website, media sosial, diseminasi FGD, talks show, dan media pers online lainnya. Bahkan memfasilitasi publik dalam menerbitkan artikel ilmiah di Jurnal Riset Jakarta.

Animo masyarakat terhadap data dan informasi hasil kegiatan dan kajian DRD terlihat dari capaian statistik kunjungan website yang tidak hanya dari nasional saja, melainkan dari internasional. Sejumlah artikel ilmiah dan policy brief pun telah disitasi menjadi rujukan ilmiah oleh akademisi dan masyarakat ilmiah.

Kedepan, ketika DRD DKI Jakarta masih dipertahankan keeksisannya, maka akan mengembangkan pengelolaan informasi publik dengan skala yang lebih luas dan mengadopsi secara lengkap Undang Undang 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Bahan presentasi : https://www.youtube.com/watch?v=W_Zfc-2Zo7U

 

Pada Triwulan II-2021, perekonomian Indonesia berhasil tumbuh sebesar 7,07% (yoy). Perbaikan permintaan domestik  membuat seluruh sektor usaha mengalami pertumbuhan positif di Triwulan II- 2021, termasuk sektor informasi dan komunikasi yang tumbuh sebesar 6,87% (yoy). Pertumbuhan pada sektor informasi dan komunikasi dipicu oleh pergeseran perilaku masyarakat ke arah “low-touch  and contactless  economy” terutama di masa pandem Situasi ini merupakan peluang akselerasi transformasi digital di berbagai sektor bisnis, sehingga mampu berkontribusi positif terhadap percepatan pemulihan ekonomi. Indonesia memiliki bonus demografi yang mendukung pembentukan ekosistem  digital yang berkelanjutan.  Mayoritas penduduk Indonesia  adalah Generasi Z dan Milenial berusia 8 s.d. 39 tahun yang memiliki tingkat adopsi digital Sebanyak 37% konsumen baru ekonomi digital telah muncul selama pandemi Covid-19 dan 93% di antaranya akan tetap memanfaatkan produk ekonomi digital pasca pandemi Covid-19. “Aktivitas ekonomi digital di Indonesia terus meningkat, bahkan 41,9% total transaksi ekonomi digital ASEAN selama 2020 berasal dari Indonesia yang mencapai US$44 miliar, dan di 2025 diproyeksikan mencapai US$124 miliar. Kondisi pandemi Covid-19 juga telah mendorong perkembangan pesat pada teknologi pendidikan dan kesehatan  sebagai  dampak penerapan pembelajaran dan konsultasi  kesehatan  secara  online,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. “Pemerintah juga sedang menginisiasi penyusunan Kerangka Strategi Transformasi Digital sebagai pedoman dalam menerapkan proses digitalisasi yang diarahkan pada 3 sektor strategis,  yaitu Pemerintah   Digital,  Ekonomi  Digital  dan Masyarakat  Digital,  di mana  implementasi  Smart  City merupakan salah satu indikator dalam pengembangan Pemerintahan  Digital dan menjadi target secara  sektoral maupun nasional,” kata Menko Air.

Gabung Zoom :

Join Zoom Meeting https://us02web.zoom.us/j/81695391975?pwd=Z2N5dExxbi9kMWVMYzN4ZW9DamQ3QT09

Meeting ID: 816 9539 1975

Passcode: DRDTALKS